Motor
(M)
Mengkonversi
energi elektris ke energi mekanis (putaran).
Adanya
torsi Tm akibat interaksi antara arus jangkar Ia dan fluks ɸ pada belitan
medan.
Generator
(G )
Mengkonversi
energi mekanis (putaran) ke energi elektris.
Adanya
penggerak mula (prime mover) memutar poros generator.
Jadi
bisa dibilang motor dan generator ini berkebalikan dalam pengkonversiannya.
Listrik AC ini banyak orang yang menggunakannya/paling sering digunakan, karena
arus AC dapat dengan mudah ditransmisikan jarak jauh tanpa banyak kehilangan
banyak energi, sedangkan arus DC sulit di transmisikan karena banyak energi
yang hilang ditengah jalan dalam pentrasmisiannya. Dirumah kita listrik yang di
pakai dari PLN adalah AC, secara internal seluruh kumparan menghasilkan arus
AC. Contoh lain yang kita tidak sadari yaitu transmisi dengan antena pada radio
adalah arus AC, namun arusnya sangat kecil jadi tidak ketara :d (maksudnya
tidak keliatan/tidak menimbulkan efek apa-apa jika dipegang). Secara umum
prinsip motor dan generator AC sama dengan DC, yang membedakan adalah jika DC
memakai KOMUTATOR (liat dipostingan saya sebelumnya) agar arusnya searah tp
pada AC menggunakan SLIP RINGatau cincin geser/putar sehingga arusnya naik
turun (positif-negatif). Untuk
mendapatkan tenaga listrik, pertama yang dicari adalah GGL “gaya gerak litrik”
atau EMF, pembangkit listrik tsb menggunakan kaidah hukum faraday “apabila
sebuah penghantar digerakkan didalam sebuah medan magnet, maka kedua ujung
penghantar tersebut akan timbul gaya gerak listrik induksi.
AC
satu fase
Yaitu
kedua ujung penghantar bila dihubungkan dengan beban, misalnya sebuah lampu,
maka akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik.
gamabar
prinsip ac satu fase :
Bentuk
gelombang ggl yang dibangkitkan ditunjukkan pada Gambar diatas. Bentuk
gelombang setiap saat berubah, dalam selang waktu tertentu bernilai positif dan
pada selang waktu tertentu berikutnya bernilai negatif, begitu seterusnya.
Proses ini selanjutnya dikenal dengan listrik arus bolak-balik (alternating
current – AC) satu fasa.
Listrik
AC terdapat harga tegangan sesaat (v), arus sesaat (i), dan daya sesaat (p),
harga tegangan maksimum (Vmak), arus maksimum (Imak) dan daya maksimum (Pmak),
serta harga tegangan efektif (V), arus efektif (I) dan daya efektif (Pmak).
Hubungan antara harga sesaat, maksimum, dan efektif dari besaran di atas
ditentukan sebagai berikut:
Pada
motor satu fase saat starting harus ada pancingan terlebih dahulu agar dapat
berputar dan putarannyapun masih labil, artinya jika diputar kekanan akan
berputar kekanan bila diputar ke arah kiri akan berputar kekiri. Maka dari itu
ada teknologi tambahan/alat tambahan yaitu shaded pole (kutub bayangan).
Shaded
pole (kutub bayangan)
Dengan
adanya ini maka motor tidak perlu pancingan di startingnya. Prinsipnya yaitu
dengan membericincin di setengah magnetnya sehingga pada magnet yang diberi
shaded pole akan terinduksi lebih tinggi dan memperlambat datangya arus (berat
sebelah), sehingga kata akan cenderung bergerak ke arus yang lebih tinggi dan
menyebabkan berputarnya kawat. Namun metode ini sulit sehingga dibuat metode lain yaitu starting winding.
starting
winding(secondary winding)
AC
TIGA FASA
Gambar
diatas menunjukkan bentuk gelombang tiga fasa. Dari gambar tersebut dapat
diketahui bahwa listrik tiga fasa memiliki besar tegangan yang sama, dan bentuk
gelombang yang sama, tetapi memiliki perbedaan fasa 120° listrik antar fasa.
Yang membedakan adalah jumlah kawatnya yang dipasang secara pararel yaitu tiga
jalur atau tiGA FASE.
CARA
MEMBESARKAN VOLTASE
Untuk
membesarkan Voltase/tegangan dapat diperoleh dengan cara menambah kawat tapi
penambahannya harus sejalur atau seFASE, jika tidak maka yang akan terjadi
adalah menambah jumlah fase, bukan
membesarkan tegangan. Contoh pada gambar satu fase dibawah ini.
Ini
adalah gambar satu fase dengan kawat tunggal :
.
Pengaruh
Frekuensi pada penambahan kawat sejalur
Jika
bicara mengenai frekuensi, bila 1 putaran/detik maka frekuensinya adalah 1 Hz
dan bila 10 put/detik = 10 Hz pada kasus ini menggunakan 1 pasang magnet. Namun
beda lagi jika kutup magnet ditambah 1 pasang lagi, maka jika 1 putaran/detik
akan menghasilkan frekuensi 2 Hz karena dalam satu putaran melewati/melintasi
dua pasang kutub magnet sehingga terbentuk dua gelombang.